Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Sorotan Atas Stagnasi Aktivitas di Timur Daya Sumenep Aspirasi Pemuda Menggema

Senin, April 14, 2025, 16:30 WIB Last Updated 2025-04-14T09:31:05Z


Sumenep, Kompasone.com - Lanskap sosio-kultural di wilayah timur daya Kabupaten Sumenep tengah menjadi fokus diskursus publik, menyusul sorotan tajam dari kalangan pemuda setempat. Ketiadaan geliat aktivitas yang signifikan di area geografis ini memantik keprihatinan mendalam terkait prospek perkembangan jangka panjang wilayah tersebut.


Mas Praja, representasi suara kaum muda timur daya, secara lugas menyampaikan kekhawatiran akan defisit kegiatan yang berorientasi pada kepentingan komunal. Absennya inisiatif yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat disinyalir menciptakan jarak psikologis antara aparatur pimpinan wilayah dan warga. Kondisi ini dipandang kontraproduktif, mengingat potensi inheren yang dimiliki timur daya, terutama pesona lanskap pesisirnya yang menawan. Ironisnya, potensi tersebut terkesan terabaikan, seolah dibiarkan dalam kondisi stagnan.


Dalam perspektif intelektual, fenomena ini mengindikasikan adanya disfungsi dalam mekanisme interaksi antara struktur kepemimpinan dan elemen masyarakat. Ketiadaan forum kolaboratif yang substantif berpotensi menghambat sirkulasi ide, aspirasi, dan partisipasi aktif warga dalam pembangunan wilayahnya. Lebih lanjut, kondisi ini dapat memicu erosi kepercayaan dan melemahkan kohesi sosial yang esensial bagi kemajuan suatu komunitas.


Menyikapi kondisi ini, seruan konstruktif dilayangkan kepada lintas sektor di tingkat kecamatan, meliputi Camat, Polsek, Danramil, serta dua Puskesmas yang berada di wilayah tersebut. Pemuda timur daya mendesak adanya revitalisasi kegiatan yang mengedepankan pelibatan aktif masyarakat secara nyata. Inisiatif seperti aksi kebersihan kolektif lintas sektor bersama pemuda, forum silaturahmi "Jumat Harmonis," hingga kolaborasi dengan komunitas pecinta alam, dipandang sebagai langkah konkret untuk mempererat relasi dan menstimulasi gagasan konstruktif.


"Kami, pemuda timur daya, akan menyambut dengan sukacita setiap inisiatif yang mampu menghidupkan kembali denyut aktivitas di wilayah kami," tegas Mas Praja. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut bukan hanya sekadar seremoni, melainkan fondasi penting bagi evaluasi dan perumusan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan riil masyarakat Batang-Batang.


Aspirasi ini secara implisit menggarisbawahi urgensi implementasi visi Bupati Sumenep dalam tema "INDAHNYA BERSAMA MASYARAKAT TIMUR DAYA DALAM JUMAT PENUH KASI." Realisasi tema tersebut memerlukan langkah konkret dan terukur dari seluruh elemen kepemimpinan di tingkat akar rumput.


Surat pernyataan ini ditutup dengan tanda tangan Ketua Aliansi Indonesia Raya (ADONARA), yang mengindikasikan adanya organisasi formal yang menaungi aspirasi pemuda timur daya. Hal ini memperkuat legitimasi dan bobot tuntutan yang disampaikan, sekaligus menunjukkan keseriusan generasi muda dalam mengawal kemajuan wilayahnya.


Momentum ini menjadi krusial bagi para pemangku kebijakan di tingkat kecamatan untuk merespons secara proaktif aspirasi yang konstruktif ini. Sinergi antara pemimpin wilayah dan masyarakat, yang diwujudkan melalui kegiatan kolaboratif dan dialog yang berkelanjutan, menjadi kunci utama dalam mengurai stagnasi dan mengakselerasi potensi timur daya Kabupaten Sumenep menuju masa depan yang lebih gemilang.


(R. M Hendra)

Iklan

iklan
iklan