Sumenep, Kompasone.com - Balai Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, pada Kamis (3/4/2025) menjadi saksi bisu pertemuan intelektual yang penuh makna. Puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas ternama di Indonesia, putra-putri daerah Desa Pajanangger, berkumpul untuk mengikuti temu ramah dan pembekalan sebelum kembali ke kampus masing-masing.
Kepala Desa Pajanangger, Suhrawi S.E., seorang pemimpin dengan pola pikir modern dan visi brilian untuk mensejahterakan desanya, menggelar acara ini sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap generasi muda.
Suhrawi, yang dikenal peduli terhadap semua lapisan masyarakat, mulai dari kaum dhuafa hingga anak yatim, ingin memastikan bahwa para mahasiswa ini memiliki bekal yang cukup untuk menempuh pendidikan dan berkontribusi bagi pembangunan desa.
Dalam acara yang penuh kehangatan tersebut, Suhrawi S.E. memberikan wejangan layaknya seorang ayah kepada anaknya. Ia mengenang masa awal kepemimpinannya, ketika jumlah mahasiswa di Desa Pajanangger masih sangat sedikit.
"Saat pertama kali terpilih, jumlah mahasiswa di desa ini masih hitungan jari. Namun, kini jumlahnya telah melampaui seratus," ungkapnya kepada media kompasone.com. Pada kesempatan tersebut, hadir 69 mahasiswa, sementara lainnya telah berangkat lebih awal untuk menghindari arus balik mudik.
Juru bicara (IMC), yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan visi organisasi dalam mendukung pembangunan desa. IMC, sebagai wadah aspirasi mahasiswa, bertujuan untuk. Membantu masyarakat keluar dari jerat kemiskinan. Meningkatkan standar hidup. Menciptakan lapangan kerja inovatif. Mendukung pengembangan bisnis dan sektor swasta. Memberikan layanan bagi mereka yang terdampak kemiskinan.
IMC, lanjut juru bicara, memperluas kemitraan dengan desa-desa di Indonesia untuk memberikan panduan dan ide-ide pembangunan, serta membekali mahasiswa dan profesional muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. "Kami merasa terhormat atas dukungan dan komitmen Desa Pajanangger dalam melatih generasi baru spesialis perubahan desa," ujarnya.
Suhrawi S.E. menyambut baik program IMC, melihatnya sebagai wadah yang tepat bagi para mahasiswa untuk mempraktikkan desain pembangunan desa. Ia berharap, program ini dapat meningkatkan peran mahasiswa sebagai pemimpin masa depan dalam urbanisasi berkelanjutan. "Sebagai institusi pendidikan, mahasiswa perlu meningkatkan kekompakan dalam wadah tersebut untuk visi misi yang mulia," tegasnya.
Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah desa dan mahasiswa, serta membuka jalan bagi pembangunan desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan bimbingan dan dukungan dari pemimpin seperti Suhrawi S.E., generasi muda Desa Pajanangger diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi daerah mereka.
(R. M Hendra)
