Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Terpopuler

Iklan

iklan

Warga Kawisrejo Minta Pertanggungjawaban Kades, Kinerja Dipertanyakan

Senin, September 30, 2024, 08:36 WIB Last Updated 2024-09-30T14:16:18Z

 


Pasuruan, Kompasone.com – Sejumlah warga Desa Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, yang terbentuk dalam komunitas Gerakan Bersama Rakyat Anti Korupsi (GEBRAK) mendatangi kantor desa kawis Rejo guna menyuarakan ketidakpuasan sekelompok warga terhadap kinerja Nanang Qosim, Kepala Desa setempat, yang mereka anggap kinerja kades semakin menurun. Dalam sebuah forum terbuka di Balai Desa Kawisrejo, Riko, koordinator aksi (Gebrak), menyampaikan keluhan warga. “Banyak keluhan warga yang tidak puas dengan kinerja Kades saat ini,” ungkap Riko pada Minggu (29/9/2024).


Menurut Riko, dampak dari pelaksanaan program yang terhambat semakin mempengaruhi kondisi desa. “Desa kami semakin terpuruk, terutama para petani yang terganggu dengan lambatnya pencairan bantuan,” tambahnya, merujuk pada pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dianggap tidak tepat guna. “Bagaimana BUMDes mau berkembang jika pencairannya baru terjadi bulan Oktober?” tanyanya dengan nada skeptis.


Acara audiensi itu juga dihadiri oleh sejumlah mantan kepala desa, termasuk Mulyadi dan Toyib, yang memberikan pandangan mengenai situasi yang tengah terjadi. Toyib mengusulkan agar Qosim mempertimbangkan untuk mundur secara sukarela demi menghindari konflik yang lebih besar. “Kalau menurut saya, lebih baik mundur dengan terhormat dibandingkan dimundurkan,” ungkapnya.


Di sisi lain, Mulyadi menyoroti penurunan kinerja pemerintahan desa di bawah kepemimpinan Qosim. Ia mencontohkan, Corporate Social Responsibility (CSR) dari Cheil Jedang selama dua tahun tak terealisasi, serta penggunaan modal BUMDes yang tidak jelas. “Program-program desa terhambat, dan petani mengeluh karena himpunan yang dibentuk tak berjalan efektif,” tegas Mulyadi.


Di tengah keluhan tersebut, isu perselingkuhan yang beredar di media sosial juga menjadi sorotan. “Kami sangat malu mendengar berita tersebut. Harapan kami, kades dapat mempertimbangkan untuk mundur,” kata Toyib.


Menanggapi hal tersebut, Nanang Qosim berupaya meredakan ketegangan. Ia menyatakan, “Ini adalah sebuah aspirasi yang saya terima. Saya berterima kasih kepada warga yang memberikan masukan.” Qosim berjanji untuk memperbaiki kinerjanya serta mengadakan musyawarah bersama perangkat desa.


Mengenai isu perselingkuhan yang dilontarkan, kades Qosim membantah tuduhan tersebut dengan tegas. “Ini saya bersumpah, bahwa saya tidak melakukan hal tersebut,” katanya


Dalam waktu yang sama, Seram selaku Kepala Desa Karangsentul Kecamatan Gondangwetan menyatakan, sebelumnya ia mendapatkan laporan perangkat desanya melalui via telfon bahwa terjadinya penggerebekan oknum kepala desa, Seram juga mengaku sebelumnya dirinya tidak mengenali Kepala Desa Kawis Rejo, " awal nya saya di rumah mendapatkan telfon dari perangkat saya, bahwa terjadi penggerebekan kepala desa dengan tuduhan perzinaan, tetapi kita tidak mendapatkan bukti adanya perzinaan seperti dugaan tersebut, juga sebelumnya saya tidak kenal dengan Kepala Desa tersebut meskipun sesama Kepala Desa. Qosim Kepala Desa Kawis Rejo hanyalah silaturahmi kepada Mbak berinisial WL yang kebetulan bertempatan di wilayah saya, dan beliaunya tidak sendiri ditemani sahabatnya." Ujar Seram Kepala Desa Karangsentul Kecamatan Gondangwetan 


Diakhir acara Nanang Qosim Kepala Desa Kawis Rejo menyatakan, " semua bagi Kades Nanang Qosim itu sebuah motifasi penyemangat untuk menjaga amanah warga dan menjadikan desa kawis Rejo menjadi lebih maju lagi," tutupnya


Muh

Iklan

iklan