Kisaran, Kompasone.com - Seakan tak berdaya atau sengaja tutup mata dengan fenomena yang ada. Begitulah realita yang terjadi dilapangan saat ini.
Judi online 'tembak ikan' begitu mewabah di Kota Kisaran. Aromanya begitu menyengat hingga ke pelosok Desa. Anehnya polisi seakan tak pernah ada.
Pelosok Desa yang mulai dijamah pebisnis ilegal di Asahan diantaranya Desa Pondok Melati Kecamatan Airjoman ada 3 titik, Sei Kamah 1,Sidodadi 2 dan Desa Suka Makmur Mandoge 4 titik. Selanjutnya, Desa Hessa Kecamatan Hessa Airgenting 2 titik dan Desa Marjanji Aceh, Asahan terdapat 2 titik lokasi judi.
Perjudian online tembak ikan atau sering disebut gamezone ini tampaknya menggiurkan. Terbukti semakin menjamurnya lokasi tempat mesin tersebut berdiri.
Soalnya,gaya hidup sebagian warga Kisaran masih menggandrungi permainan dunia judi online tersebut. Parahnya lagi,lokasi judi gamezone itu terkadang beroperasi hampir 24 jam tanpa ada hambatan.
Sedangkan di Kota Kisaran,lokasi judi yang berpusat digedung perkantoran komplek Graha Kisaran berada tak jauh diseberang kantor Bupati Asahan. Berjarak sekitar 200 meter persis disamping mesjid Agung Kisaran.
Meskipun berada dekat dari kantor permerintahan, namun tak pernah ada gangguan. Tempat gamezone itu tetap aman dan beroperasi dengan lancar.
Setiap malam komplek 'judi' yang berada di Jalan Ahmad Yani Kisaran itu tampak ramai. Dibeberapa ruko berlantai tiga disekitar terlihat puluhan sepeda motor parkir didepannya.
Ketika awak media ini melongok sejenak kedalam tampak beberapa orang tengah asyik memukul meja. Rupanya mereka adalah para player yang sedang menembak ikan yang berada dilayar meja kaca.
Diiringi dengan suara yang muncul dari mesin para pemain terus menekan tombol yang tersedia dimeja. Tak jauh dari pemain terlihat beberapa orang wanita pekerja sebagai kasir atau istilahnya 'anak koin'.
Anak koin wanita itu tampak sabar menunggu pelanggan aktif. Setiap pemain yang menang langsung di cansel tukar uang.
Banyaknya tipe ikan yang berenang di layar pengunjung juga beragam tipe kemenangan yang akan diterima. Hadiahnya juga bisa mencapai jutaan rupiah.
Ironisnya,permainan judi tembak ikan itu begitu massif digandrungi kaum buruh kasar dan masyarakat bawah. Tak jarang dari mereka bermasalah dalam rumah tangga.
Bahkan, ada juga sampai bercerai akibat kecanduan judi tembak ikan. Judi Gamezone itu merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat, khususnya ekonomi bawah.
Entah kenapa, hingga kini judi 'tembak ikan itu masih lancar operasi. Tampaknya, tak satupun pihak peduli dengan fenomena yang terjadi.
Maraknya judi gamezone tembak ikan itu diduga karena terorganisirnya permainan aparat. Apalagi sebanyak 7 titik lokasi judi tembak ikan dikomplek itu beberapa diantaranya ditenggarai milik oknum aparat setempat.
Oknum aparat tersebut seakan berbagi kapling merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat Asahan. Mereka tampak berlomba berbisnis ilegal karena merasa aman dan nyaman.
Tak sekalipun terkena razia atau ditangkap lokasi judi tersebut. Kalaupun ada razia dari kepolisian biasanya sudah bocor duluan.
Oknum aparat yang diduga menjadi pengelola mesin judi itu dengan bos besar warga Tionghoa dibelakangnya.Semua oknum aparat menjadi bamper judi milik pengusaha bayangan.
"Saya heran saja dengan kondisi yang ada Bang. Macam nggak ada aparat penegak hukum di Asahan ini, " Ungkap Dicky Black salah seorang warga Kisaran.
Komandan Unit (Dan Unit) Dandim 0208/Asahan, Letda P Manik mengaku tak mendengar keterlibatan oknum aparat ketika disinggung aktivitas judi game zone tersebut. "Kalau memang ada oknum aparat yang terlibat akan kita sikat, " tegasnya ketika ditemui awak media ini, Senin, (27/5-2024) sekira pukul 10.00 Wib diruang kerjanya.
Dengan Kabupaten Asahan yang religius kontradiksi dengan keadaan sebenarnya. Berkembangnya dinamika menjadikan Asahan seakan tak bertuan.
"Terus terang saja, kalau memang mau tegak lurus kita siap. Hanya saja nampaknya seperti mendirikan benang basah, " ujar P. Manik mengakhiri.
Sedangkan Kasatreskrim Asahan, AKP Rianto SH ketika dikonfirmasi via seluler menjawab seakan tidak tahu aktivitas judi tembak ikan yang telah lama beroperasi tersebut. Menurutnya kalau ada akan ditindak oleh pihaknya.
"Kalau ada akan kita tindak. Dimana saja lokasi judinya, tolong kasih informasi, " dalihnya.
Seakan,berpura-pura tidak tahu atau tidak mau tahu,begitulah kondisi saat ini. Kota Kisaran sejuta ambisi yang mulai beralih menjadi kota 'bebas judi'. Sekarang Kisaran dianggap menjadi Kota paling aman dan nyaman bermain judi online maupun offline.
Kalau memang ingin bermain judi bebas dan aman mungkin Kisaran tempatnya. Belakangan Kota Kisaran juga bermetamorfosa menjadi kota hiburan malam.
Disekitar komplek 'judi tembak ikan' sepanjang malam juga menggelagak dentuman “musik setan” yang merusak dan bikin terpuruk masyarakat Kisaran. Apakah masih ada aparat penegak hukum di Asahan untuk memberantasnya.
(Arnes Arbain)